Hari ini, 15 Februari 2015 bangun sedikit lebih siang, karena begadang semalaman. Bukan karena merayakan hari valentine, hanya begadang lihat anime Gintama season satu.
Bangun hari ini, badan rasanya kurang segar (kurang tidur mungkin). Ritual yang harus dilakukan ketika bangun tidur namun badan kurang sehat adalah cari channel TV yang sedang menayangkan anime. Biasanya sih RTV, Cartoon Network, ANTV. Kalau zaman dahulu itu, RCTI dan Indosiar pasti dimulai jam 7 pagi hingga jam 12 siang serial anak-anak. Sekarang udah gak ada.
Waktu pindah-pindah channel, ibu jari ini berhenti memencet tombol “next channel” pada saluran Dangdut Channel. Ada Bang Rhoma Irama sedang konser ketika masih muda (masih langsing soalnya). Lagu yang dibawakan beliau berjudul Emansipasi Wanita. Lirik lagu tersebut panjang banget, tapi sangat bagus sekali. Berikut ini lirik dari lagu Emansipasi Wanita:
EMANSIPASI WANITA
Oleh: Rhoma Irama
Wanita sekarang dalam perjuangan
Menyaingi pria di segala bidang
Di rumah, di kantor
Bahkan sampai ke jalan pemerintahan
Memang peranan wanita perlu di dalam pembangunan
Tapi peranan wanita jangan sampai keterlaluan
Kalau peranan wanita melanggar batasan fungsinya
Ini bencana
Wanita dan pria tak ‘kan pernah sama
Secara kodrati berbeda fungsinya
Jiwanya, badannya
Tuhan telah mengatur pembidangannya
Wanita ditakdirkan yang melahirkan
Bukankah ini bukti kelemahan
Wanita adalah ibu manusia
Janganlah bersikap seperti ayah
Lelaki adalah pemimpin wanita
Dalam tata kehidupan dunia
Begitulah ketetapan Sang Pencipta
Lalu kenapa kau coba merubah
Kalau aturan Tuhan sudah dirubah-rubah
Pasti ‘kan kaudapatkan segala kepincangan
Karena kaum wanita memenuhi kantoran
Akhirnya banyak pria menjadi pengangguran
Emansipasi wanita perlu di dalam pembangunan
Emansipasi wanita jangan sampai keterlaluan
Emansipasi wanita jangan melawan takdir Tuhan
Ini bencana
Majulah wanita, giatlah bekerja
Namun jangan lupa tugasmu utama
Apa pun dirimu
Namun kau adalah ibu rumah tangga
Wanita laksana tiangnya negara
Tanpa tiang coba Anda bayangkan
Kalau semua maju ke garis depan
Tentunya lemah di garis belakang
Kalau wanita juga sibuk bekerja
Rumah tangga kehilangan ratunya
Kalau wanita juga sibuk bekerja
Anak-anak kehilangan pembina
Bukan salah remaja kalau mereka binal
Bukan salah mereka kalau tidak bermoral
Bukan hanya makanan, bukan hanya pakaian
Yang lebih dibutuhkan cinta dan kasih sayang
Lirik lagu tersebut panjang, tapi maknanya bagus. Hehehe.
Bang Rhoma mengisyaratkan, ketika emansipasi wanita melebihi kodratnya, akan menjadi sebuah bencana. Setujukah? Aku sih setuju, dan benarlah itu. Sekarang sudah terbukti banyak sekali kejadian yang berimbas dari hal itu. Bang Rhoma sendiri, sepertinya lebih fokus pada dampaknya pada remaja, ketika ditinggal sang Ratu rumah tangga, Ibu.
Jaman sekarang ini, banyak sekali mbak-mbak muda yang katanya memperjuangkan haknya, dan melakukan beberapa hal dengan dasar emansipasi. Mbak-mbak bekerja, silakan. Mumpung masih muda, mencari pengalaman untuk bekal ketika sudah beranjak dewasa. Namun ada beberapa mbak-mbak yang sudah jadi ibu-ibu, namun tidak menyadarinya.
Memang peranan wanita perlu di dalam pembangunan
Tapi peranan wanita jangan sampai keterlaluan
Kalau peranan wanita melanggar batasan fungsinya
Ini bencana
Nah itu dia, perempuan diperlukan dalam pembangunan, sangat diperlukan. Namun, tidak hanya dalam pekerjaan. Masih ada pembangunan yang lebih besar daripada memajukan ekonomi bangsa. Apakah itu? PENDIDIKAN KELUARGA. Bolehlah apabila mbak-mbak masih memiliki jiwa muda, ibu-ibu apakah masih mementingkan pekerjaannya daripada pendidikan keluarga? Mbak-mbak yang sudah menjadi ibu-ibu, sadarkah disindir dengan lirik berikut:
Bukan hanya makanan, bukan hanya pakaian
Yang lebih dibutuhkan cinta dan kasih sayang
Yup, itulah dia. Banyak orang tua (tidak hanya ibu, bapak pun juga demikian) yang katanya mencari nafkah untuk keluarga, supaya anaknya bisa sekolah, bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi daripada mereka. Namun sayang, kadang lupa bahwa pendidikan utama ada pada keluarga. Jika kodrat sang pria adalah mencari nafkah, dan sang perempuan sebagai orang yang membantu mencari nafkah apabila penghasilan sang pria kurang, silakan. Namun jangan lupa,
Wanita laksana tiangnya negara
Tanpa tiang coba Anda bayangkan
Kalau semua maju ke garis depan
Tentunya lemah di garis belakang
Perempuan bolehlah maju ke depan, tapi jangan lupa garis belakang. Di sana masih ada anak-anak yang membutuhkan bimbingan dari orang tua untuk menghadapi hidupnya, untuk kita, para calon orang tua, janganlah lupa. JANGAN MEMANDANG NILAI PENDIDIKAN HANYA DARI SELEMBAR KERTAS. Ini yang sering dilupakan oleh kita, para calon orang tua. Pendidikan keluarga itu penting, wahai aku dan kalian para calon orang tua.
Kalau wanita juga sibuk bekerja
Rumah tangga kehilangan ratunya
Kalau wanita juga sibuk bekerja
Anak-anak kehilangan pembina
Biarlah kami, calon ayah membanting tulang untuk mencari nafkah. Kami mohon pada para calon ibu untuk mengurangi kesibukan bekerja supaya ingat pada anaknya. Janganlah terlalu sibuk bekerja calon ibu, anakmu membutuhkanmu untuk kasih dan sayangmu, ingatlah lirik ini calon ibu.
Bukan salah remaja kalau mereka binal
Bukan salah mereka kalau tidak bermoral
Bukan hanya makanan, bukan hanya pakaian
Yang lebih dibutuhkan cinta dan kasih sayang
Maukah anak kalian esok seperti itu? Jika tidak, didiklah, binalah, dan berilah segala kasih dan sayangmu pada mereka, supaya mereka tahu bahwa kehangatan keluarga itu bukan hanya kehangatan harta.
Tolong ingatlah calon ibu.
Majulah wanita, giatlah bekerja
Namun jangan lupa tugasmu utama
Apa pun dirimu
Namun kau adalah ibu rumah tangga
Semangat bekerja calon ibu, namun jangan lupa keluarga ya. :-)
Siipp... setuju...
BalasHapusMakasih, mas. Hanya mengutarakan opini.
Hapus